MAKALAH CIRI-CIRI ORGANISASI
(SOFTSKILL)
AGUNG HARJA SANTANA
10114467
2KA30
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang Organisasi publik ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas makalah softskill.
Dalam penyusunan makalah
ini penulis membahas materi tentang organisasi
public..
Penulis menyadari bahwa makalah
tersebut masih banyak adanya kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis berharap akan kritik dan sarannya dari segenap pembaca.
Demikianlah semoga makalah yang telah dibuat tersebut dapat bermanfaat bagi
semuanya. Terimakasih
Daftar Isi
Cover 1
Kata
Pengantar 2
Daftar
Isi 3
BAB I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang 4
BAB II
ISI
/ PEMBAHASAN
2.1Ciri-Ciri Organisasi 5
2.2 Unsur Organisasi 6
2.3Teori Organisasi 7
BAB III
ANALISIS
3.1ANALISIS 9
BAB IV
PENUTUP
4.1KESIMPULAN 10
4.2 KRITIK/SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesinambungan sebuah organisasi selain
didukung oleh banyak faktor seperti sumber daya manusia yang selalu siap
(regenerasi) untuk meneruskanlangkah dan segala seluruh visi dan misi yang
telah ada beserta anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya (AD/ART)
sebuah organisasi, perhatian terhadapkemampuan finansial, kemampuan beradaptasi
dengan dinamisasi zaman dansegala problematika yang ada di dalamnya atau yang
sedang berlangsung sertayang tak kalah pentingnya adalah kepercayaan dari calon
anggota terlebih lagiloyalitas serta dedikasi dari anggota serta jajaran
pengurus yang sudah lama berada adalah bukti konkrit dari hal
ini.Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi yang keberadaannya sudah
sejak lama bahkan ikut berperan serta dalam perjuangan juga sebagai sebuah
gerakanyang dahulunya hanya memfokuskan pada penyebaran agama hal ini tidak
dapatdisepelekan begitu saja. Dalam penyebaran agama yang dilakukan oleh
KH.Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah tidak hanya menyuruh kepadakebaikan
dan mencegah kemungkaran semata. Akan tetapi di samping ituMuhammadiyah sebagai
gerakan sekaligus organisasi juga turut membantu bangsa ini agar bisa
terlepas dari cengkeraman penjajah.Berangkat dari hal ini maka Muhammadiyah
sebagai bagian dari komponen bangsa sekaligus sebagai warna dalam
kemajemukkan bangsa tercinta ini. Kitaakui sebagai bangsa yang majemuk baik
dari terdapatnya berbagai macam suku, bahasa dan kebudayaan serta
organisasi-organisasi kemasyarakatan (ORMAS)adalah warna yang masing-masing
mempunyai keunikan tersendiri.
BAB II
ISI / PEMBAHASAN
2.1 Ciri-ciri Organisasi
a.
Ciri-ciri organisasi yaitu :
Adanya komponen ( atasan dan bawahan) .
Adanya kerja sama (cooperative yang
berstruktur dari sekelompok orang).
Adanya tujuan .
Adanya sasaran .
Adanya keterikatan format dan tata tertib
yang harus ditaati .
Adanya pendelegasian wewenang dan
koordinasi tugas-tugas.
b.
Ciri-ciri organisasi Modern yaitu :
Organisasi bertambah besar.
Pengolahan data semakin cepat.
Penggunaan staf lebih intensif.
Kecendrungan spesialisasi.
Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas
organisasi.
Unsur-unsur organisasi lebih lengkap.
c.
Ciri-ciri Organisai sosial menurut Berelson dan Steiner(1964:55)
Formalitas, merupakan ciri organisasi
sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
Hierarki, merupakan ciri organisasi yang
menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida,
artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta
wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
Besarnya dan kompleknya, dalam hal ini
pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial
antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal
dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada diri
bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam
organisasi itu.
Dari beberapa ciri organisasi di atas,
dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi itu memiliki anggota yang tidak
sedikit dan memiliki tingkatan yang berbentuk piramida yang berarti ada yang
menjadi atasan dan menjadi bawahan. Organisasi memiliki tujuan dan demi
mencapai suatu tujuan itu maka dibentuklah suatu pembagian tugas dan di
oragisasi juga ada peraturan yg bersifat formal.
2.2 Unsur Organisasi
Pada dasarnya unsur organisasi terbagi
tiga manusia, kerjasama, dan tujuan bersama. Jika dijelaskan lebih terperinci
unsur ari organisasi yaitu :
-
Man, dalam
kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai
atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan
(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer
yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan
para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
-
Kerjasama, merupakan
suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
-
Tujuan
Bersama, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan
tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik
akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa
yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan
(policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation)
yang telah ditetapkan.
-
Peralatan (Equipment),
terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal
lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
-
Lingkungan (Environment),
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi
termasuk dalam unsur lingkungan.
-
Kekayaan Alam, yang
termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca
(geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
-
Kerangka/Konstruksi
Mental Organisasi
Semua unsur ini tidak bisa berdiri
sendiri, unsur-unsur organisasi tersebut saling terkait satu sama lain sehingga
memiliki suatu kesatuan yang utuh.
2.3
Teori Organisasi
Teori Organisasi yang pernah ada dan
berlaku sampai sekarang ada tiga, yaitu :
1. Teori
organisasi klasik.
2. Teori
organisasi neoklasik .
3. Teori
organisasi modern.
Teori
Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik kadang disebut
juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun
seribu delapan ratusa (abad 19). Secara umum digambarkan sangat tersentralisasi
dan tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik struktural
yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran
yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang
sama, yaitu :
-
Teori Birokrasi
-
Teori Administrasi
-
Teori Manajemen Ilmiah
Menurut pengikut organisasi klasik, adanya
suatu organisasi formal sangat bergantung pada empa kondisi pikok yaitu :
-
Kekuasaan
-
Saling melayani
-
Doktri ( rumusan tujuan
organisasi).
-
Disiplin (perilaku yang
ditententukan oleh perintah).
Untuk membentuk suatu organisasi, ada
beberapa tiang dasar yang penting, yaitu :
-
Pembagian kerja.
-
Proses skalar dan fungsional.
-
Struktur
-
Rentang kendali (span of
control).
Teori
Organisasi Neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal
sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori
ini dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan
pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai
kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini, teori ini mendefinisikan “Suatu
Organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori
ini dimulai dengan inspirasi percobaan-percbaan yang dilakukan di Howthrorne
dan tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik
telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :
-
Partisipasi, yaitu
melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
-
Perluasan kerja (job
enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
-
Manajement bottom-up yang
akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan manajemen puncak.
Teori
Organisasi Modern
Teori organisasi modern kadang disebut
juga sebagai analisa sistem pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam
teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur
organisasi segbagai saru kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori Modern dikembangkan sejak tahun
1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern berbeda dengan teori klasik,
perbedaannya adalah :
-
Teori Klasik memusatkan
pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, sedangkan teori modern
dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu
kebutuhan yang menyeluruh.
-
Teori klasik telah
membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal, sedangkan teori modern
lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel
yang dipertimbangkan.
Konsep sistem umum menjad dasar utama
analisa organisasi dalam teori modern, dan secara ringkas kedua teori ini, baik
teori modern maupun teori sistem umum mempelajari :
-
Bagian- bagian dalam
keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar sistem.
-
interaksi diantara
individu-individu dalam sistem.
-
Masalah-masalah
pertumbuhan dan stabilitas sistem.
Teori Modern menunjukan tiga kegiatan
proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam
perilakunya berorganisasi, yaitu :
-
Komunikasi
-
Konsep Keseimbangan
-
Proses pengambilan
keputusan
BAB III
ANALISIS
3.1 ANALISIS
Berdasarkan
tulisan diatas bahwa suatu organisasi sangat membutuhkan kerjasama, komunikasi
yang transparan dan lain sebagainya dalam mendukung suatu tujuan yang ingin
dicapai bersama. Banyaknya macam organisasi yang memiliki kriteria berbeda
namun pada intinya mereka sama-sama menginginkan tujuannya dapat tercapai
secara optimal. Manusia yang sangat produktif dan kritis yang mampu menjalankan
suatu organisasi secara sehat. Dalam arti produktif dan kritis adalah mereka
mampu me-manage baik waktu, tenaga dan yang lainnya dari urusan private dengan
urusan kelompok.
Sehingga
pola pikirnya dapat terkonsen dengan suatu konsep yang akan dilakukan.
Sedangkan kritis yang dimaksud adalah mampu membedakan untuk mempermudah saat
mengambil keputusan. Mana yang akan memberikan keuntungan atau kerugian dalam
organisasinya, artinya bukan hanya organisasi yang berjenis ekonomi saja tetapi
baik untuk jenis organisasi lainnya.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1
KESIMPULAN
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Teori Organisasi :
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisonal)
a. Teori Birokrasi.
b. Teori Administrasi.
c. Manajemen Ilmiah.
2. Teori Neoklasik (Teori hubungan antar manusiawi)
=>Menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan.
3. Teori Organisasi Modern
=> Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan.
4.2
Kritik & Saran
Sebagai penyusun, saya akui tidak terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya untuk kemajuan Teknologi Informasi di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
google.com/marinnrin.wordpress.com
http://tkampus.blogspot.com/2012/03/ciri-ciri-organisasi-sosial_31.html
http://tkampus.blogspot.com/2012/03/unsur-organisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar