Senin, 12 Oktober 2015

MAKALAH CIRI-CIRI ORGANISASI (SOFTSKILL)


MAKALAH CIRI-CIRI ORGANISASI (SOFTSKILL)








AGUNG HARJA SANTANA
10114467
2KA30















KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang Organisasi publik ini dapat diselesaikan dengan tepat waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas makalah softskill.
Dalam penyusunan makalah ini penulis membahas materi tentang organisasi public..
Penulis menyadari bahwa makalah tersebut masih banyak adanya kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap akan kritik dan sarannya dari segenap pembaca. Demikianlah semoga makalah yang telah dibuat tersebut dapat bermanfaat bagi semuanya. Terimakasih
























Daftar Isi
Cover                                    1
Kata Pengantar                     2
Daftar Isi                              3
BAB I
Pendahuluan              
1.1Latar Belakang                4
BAB II
ISI / PEMBAHASAN
2.1Ciri-Ciri Organisasi         5
2.2 Unsur Organisasi            6
2.3Teori Organisasi              7
BAB III
ANALISIS
3.1ANALISIS                      9
BAB IV
PENUTUP
4.1KESIMPULAN             10
4.2 KRITIK/SARAN          10
DAFTAR PUSTAKA         11







BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Kesinambungan sebuah organisasi selain didukung oleh banyak faktor seperti sumber daya manusia yang selalu siap (regenerasi) untuk meneruskanlangkah dan segala seluruh visi dan misi yang telah ada beserta anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya (AD/ART) sebuah organisasi, perhatian terhadapkemampuan finansial, kemampuan beradaptasi dengan dinamisasi zaman dansegala problematika yang ada di dalamnya atau yang sedang berlangsung sertayang tak kalah pentingnya adalah kepercayaan dari calon anggota terlebih lagiloyalitas serta dedikasi dari anggota serta jajaran pengurus yang sudah lama berada adalah bukti konkrit dari hal ini.Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi yang keberadaannya sudah sejak lama bahkan ikut berperan serta dalam perjuangan juga sebagai sebuah gerakanyang dahulunya hanya memfokuskan pada penyebaran agama hal ini tidak dapatdisepelekan begitu saja. Dalam penyebaran agama yang dilakukan oleh KH.Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah tidak hanya menyuruh kepadakebaikan dan mencegah kemungkaran semata. Akan tetapi di samping ituMuhammadiyah sebagai gerakan sekaligus organisasi juga turut membantu bangsa ini agar bisa terlepas dari cengkeraman penjajah.Berangkat dari hal ini maka Muhammadiyah sebagai bagian dari komponen bangsa sekaligus sebagai warna dalam kemajemukkan bangsa tercinta ini. Kitaakui sebagai bangsa yang majemuk baik dari terdapatnya berbagai macam suku, bahasa dan kebudayaan serta organisasi-organisasi kemasyarakatan (ORMAS)adalah warna yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.












BAB II
ISI / PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri Organisasi
a. Ciri-ciri organisasi yaitu :
Adanya komponen ( atasan dan bawahan) .
Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
Adanya tujuan .
Adanya sasaran .
Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati .
Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.

b. Ciri-ciri organisasi Modern yaitu :
Organisasi bertambah besar.
Pengolahan data semakin cepat.
Penggunaan staf lebih intensif.
Kecendrungan spesialisasi.
Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi.
Unsur-unsur organisasi lebih lengkap.

c. Ciri-ciri Organisai sosial menurut Berelson dan Steiner(1964:55)
Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
Hierarki, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
Besarnya dan kompleknya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

Dari beberapa ciri organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi itu memiliki anggota yang tidak sedikit dan memiliki tingkatan yang berbentuk piramida yang berarti ada yang menjadi atasan dan menjadi bawahan. Organisasi memiliki tujuan dan demi mencapai suatu tujuan itu maka dibentuklah suatu pembagian tugas dan di oragisasi juga ada peraturan yg bersifat formal.

2.2 Unsur Organisasi
Pada dasarnya unsur organisasi terbagi tiga manusia, kerjasama, dan tujuan bersama. Jika dijelaskan lebih terperinci unsur ari organisasi yaitu :
-          Man,  dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
-          Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
-          Tujuan Bersama, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
-          Peralatan (Equipment), terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
-          Lingkungan (Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi termasuk dalam unsur lingkungan.
-          Kekayaan Alam, yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
-          Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi
Semua unsur ini tidak bisa berdiri sendiri, unsur-unsur organisasi tersebut saling terkait satu sama lain sehingga memiliki suatu kesatuan yang utuh.

 2.3 Teori Organisasi
Teori Organisasi yang pernah ada dan berlaku sampai sekarang ada tiga, yaitu :
1.      Teori organisasi klasik.
2.      Teori organisasi neoklasik .
3.      Teori organisasi modern.

Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu delapan ratusa (abad 19). Secara umum digambarkan sangat tersentralisasi dan tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
-          Teori Birokrasi
-          Teori Administrasi
-          Teori Manajemen Ilmiah

Menurut pengikut organisasi klasik, adanya suatu organisasi formal sangat bergantung pada empa kondisi pikok yaitu :
-          Kekuasaan
-          Saling melayani
-          Doktri ( rumusan tujuan organisasi).
-          Disiplin (perilaku yang ditententukan oleh perintah).

Untuk membentuk suatu organisasi, ada beberapa tiang dasar yang penting, yaitu :
-          Pembagian kerja.
-          Proses skalar dan fungsional.
-          Struktur
-          Rentang kendali (span of control).
Teori Organisasi Neoklasik

Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori ini dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini, teori ini mendefinisikan “Suatu Organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori ini dimulai dengan inspirasi percobaan-percbaan yang dilakukan di Howthrorne dan tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :
-          Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
-          Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
-          Manajement bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.


Teori Organisasi Modern

Teori organisasi modern kadang disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi segbagai saru kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori Modern dikembangkan sejak tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern berbeda dengan teori klasik, perbedaannya adalah :
-          Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, sedangkan teori modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.

-          Teori klasik  telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal, sedangkan teori modern lebih dinamis dari pada teori lainnya  dan meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Konsep sistem umum menjad dasar utama analisa organisasi dalam teori modern, dan secara ringkas kedua teori ini, baik teori modern maupun teori sistem umum mempelajari :
-          Bagian- bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar sistem.
-          interaksi diantara individu-individu dalam sistem.
-          Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.
Teori Modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu :
-          Komunikasi
-          Konsep Keseimbangan
-          Proses pengambilan keputusan 




        BAB III
      ANALISIS

      3.1  ANALISIS
Berdasarkan tulisan diatas bahwa suatu organisasi sangat membutuhkan kerjasama, komunikasi yang transparan dan lain sebagainya dalam mendukung suatu tujuan yang ingin dicapai bersama. Banyaknya macam organisasi yang memiliki kriteria berbeda namun pada intinya mereka sama-sama menginginkan tujuannya dapat tercapai secara optimal. Manusia yang sangat produktif dan kritis yang mampu menjalankan suatu organisasi secara sehat. Dalam arti produktif dan kritis adalah mereka mampu me-manage baik waktu, tenaga dan yang lainnya dari urusan private dengan urusan kelompok.

            Sehingga pola pikirnya dapat terkonsen dengan suatu konsep yang akan dilakukan. Sedangkan kritis yang dimaksud adalah mampu membedakan untuk mempermudah saat mengambil keputusan. Mana yang akan memberikan keuntungan atau kerugian dalam organisasinya, artinya bukan hanya organisasi yang berjenis ekonomi saja tetapi baik untuk jenis organisasi lainnya.

         


           BAB IV
     KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN

Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Teori Organisasi :

1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisonal)
a. Teori Birokrasi.
b. Teori Administrasi.
c. Manajemen Ilmiah.
2. Teori Neoklasik (Teori hubungan antar manusiawi)
=>Menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan.

3. Teori Organisasi Modern
=> Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan.


4.2 Kritik & Saran

Sebagai penyusun, saya akui tidak terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya untuk kemajuan Teknologi Informasi di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
google.com/marinnrin.wordpress.com
http://tkampus.blogspot.com/2012/03/ciri-ciri-organisasi-sosial_31.html
http://tkampus.blogspot.com/2012/03/unsur-organisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar