A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat
suka atau sayang, ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta. Dengan demikian arti
cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta,
karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang
yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta
memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Cinta
juga pengikat antara kokoh antara manusia dengan Tuhannya, seingga manusia
menyembah Tuhan dengan ijhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada
syariat-Nya.
Banyak para
tokoh yang mengungkapkan pendapatnya tentang cinta kasih, diataranya ada Erich
Fromm, dia menyebutkan dalam bukunya seni mencinta, bahwa cinta itu terutama
memberi bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan materi. Cinta mempunyai unsur-unsur dasar tertentu yaitu
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Tuhan, Rasul dan berjihad di jalan-Nya.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
suami/istri, dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih
mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Cinta kepada
Tuhan, Rasul, dan berjihad di jalanNya merupakan cinta yang tidak ada duanya.
Hal yang merupakan konsekwensi iman dan merupakan keharusan dalam agamanya.
Bahkan itu pendorong utama di dalam penunjang agama. Tidak diragukan lagi,
manusia yang sangat mencintai Tuhannya, maka ia akan merasakan kedamaian dalam
hatinya, kedamaian dalam hidupnya, karena ia telah meyakini bahwa zat Tuhan lah
yang Maha Sempurna, Maha Indah, Maha Agung, dan Maha dari segala Maha. Tak ada
satupun selain Dia yang memiliki kesempurnaan sifat-sifat tersebut. Maka dengan
ketulusan iman yang sejati itulah yang harus diikuti karena Dia lah yang Maha
Tinggi, Maha Sempurna dan Maha dari segala Maha.
Hakekat
cinta menengah adalah suatu energy yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia
timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan,
atau persahabatan, karenanya hubungan cinta, kasih sayang dan kesetiaan
diantara mereka semakin akrab.
Berangkat
dari perasaan lembut yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati dan jiwa seseorang
inilah, akan terbentuk perasaan kasih sayang dan cinta dari seseorang terhadap
orang lain.
Cinta
tingkat rendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa
kemanusiaan, karena itu ia adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam,
misalnya:
1. Cinta kepada syetan, atau sesuatu
yang disembah selain Tuhan.
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3. Cinya yang lebih mengutamakan
kecintaan pada orang tua, anak, istri/suami, perniagaan dan tempat tinggal.
Cinta
mempunyai hikmah yang sangat besar, diantaranya adalah:
1. Sesungguhnya cinta itu adalah ujian
yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan
mengalami berbagai macam rintangan. Tetapi manusia yang telah melewati
rintangan tersebut maka manusia itu telah menang, manusia itu telah menagkap
hikmah dari cinta itu sendiri.
2. Cinta telah memberikan pengaruh yang
besar terhadap pola berfikirnya manusia. Cinta telah membuat manusia menjadi
lebih bersemangat dalam menggapai cita-citanya. Cinta seperti power, yang
berpengaruh besar terhadap semangat juang seseorang.
B. CINTA MENURUT AGAMA
Ada yang
berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan
organisasi perdamaian dunia, tetapi pihak lain dalam praktek kehidupan cinta
sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan
ajaran cinta kepada manusia.
Dalam
kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk, kadang-kadang
seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain, atau
juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasul-Nya. Berbagai bentuk
cinta ini biasa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
Cinta diri
Cinta diri
erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup,
mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri, ia mencintai segala
sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala
sesuatu yang menghalanginya untuk hidup hidup, berkembang dan mengaktualisasikan
diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit
dan mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap
dirinya sendiri, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan
keselamatan dirinya, melauli ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau
mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi
dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Diantara
gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah
kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua
keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan
kemewahan hidup (QS, Al-Adiyat, 100:8).
Diantara
gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah
permohonannya uang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatanm dan berbagai
kebaikan dan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa bencana, keburukan, atau
kemiskinan, ia merasa putus asa dan mengira ia akan bias meperoleh karunia
lagi(QS, Fushilat, 41:49)
Namun
hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan
melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta
pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia
dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya,
tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada
orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain,
oleh karena itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada
dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa
kesusahan dan usahanya yang terus-menerus untuk memperoleh kebaikan serta
kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya. Setelah itu
Allah langsung memberi pujuan kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak
berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari
gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan
zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala
larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bias menyeimbangkan antara
cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain, dan dengan
demikian akan bias merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Cinta seksual
Cinta erat
kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan
kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan
factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir(QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan
seksual melakukan fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan
jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuknya keluarga. Dari keluarga terbentuk
masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa
saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industry
menjadi maju. Islam mengakui dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Jelas
dengan sendirinya ia mengakui pula cinta seksual yang mennyertai dorongan
tersebut. Sebab ia merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang diingkari,
tidak ditentang ataupun ditekannya, yang diserukan Islam hanyalah pengendalian
dan penguasaan cinta ini lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cara yang
sah, yaitu dengan perkawinan.
Cinta kebapakan
Mengingat
bahwa antara ayah dan anal-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis
seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa
modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis
seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini Nampak
jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan
dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan factor
penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia
setelah meninggal dunia. Ini terlihat kelas dalam do’a Nabi Zakaria As, yang
memohon pada Allah semoga ia dikarunia seorang anak yang akan mewarisinya dan
mewarisi keluarga Ya’qub :
“Ia berkata
: Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi
uban, dan aku belum pernah kecewa dalm berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan
sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku
adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang
putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia,
ya Tuhanku, seseorang yang diridhai (QS, Maryam, 19:4-6)
Cinta
kebapakan dalam Al-Qur’an diisyratkan dalam kisah Nabi Nuh As. Betapa cintanya
ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan rasa penuh cinta,
kasih sayang, dan belas kasihan untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam
ditelan ombak.
Cinta kepada Allah
Puncak cinta
manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah
dan kerinduaanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja,
tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan
tindakannya ditunjukkan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah
: Jika kamu(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha pengampun lagi Maha penyanyang” (QS, Ali
Imran, 3:31)
Cinta yang
ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan
pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukan semua bentuk
kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang
cinta pada sesame manusia, hewan, semua mahluk Allah dan seluruh alam semesta.
Sebab dalam pandagannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai
manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-lerinduan spiritualnya
dan harapan kalbunya.
Cinta kepada Rasul
Cinta kepada
Rasul, yang diutus Allah sebagai rahma bagi seluruh alam semesta, menduduki
peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal
sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat
luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan
mencintai Rasullah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan
penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan
membawa kemanusiaan dari kekelaman kesesaran menuju cahaya petunjuk.
C. KASIH SAYANG
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih
sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi
(pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam rumah tangga
keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih
mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau
tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga
keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah
satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah
keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagian rumah tangga itu. Kasih sayang merupakan sesuatu paling
mendasar, yang harus di terima oleh setiap manusia, kasih sayang bisa di sebut
juga sabagai suatu hak yang harus kita terima, karena peran kasih sayang secara
psikologi sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya seorang individu. Tentu
seorang individu yang di didik dengan kasih sayang, bisa menjadi individu yang
lebih baik di bandingkan mereka yang kekurangan kasih sayang, karena dewasa
ini, banyak sekali orang yang berpandangan bahwa uang adalah segala-galanya
sehingga banyak orang tua yang lebih mementingkan mencari uang untuk anak, dan
menomor dua kan kasih sayang.
Sehingga
tidak sedikit anak yang bertindak negative, melakukan hal negative yang biasa
di sebut sebagai kenakalan remaja, umumnya hal itu terjadi di karenakan si anak
merasa kurang di perhatikan oleh orang tuanya, dan dia melakukan hal-hal negative
agar orang tuanya terganggu dan mulai memperhatikan anak tersebut. Tentu
kurangnya kasih sayang harus di hindari oleh setiap orang tua, mulai memberikan
kasih sayang yang lebih, dan menomor satukan kasih sayang. Tanpa kasih sayang
seorang anak bisa berubah menjadi individu yang brutal, kurang perduli dengan
lingkungan sekitar, dan bertindak sesuai dengan kemauan dirinya sendiri. Hal
ini, terbtukti dari banyaknya penelitian, bahwa kenakalan remaja, paling banyak
di karenakan factor didikan dan kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang
tua tersebut.
Kasih sayang
mengajarkan banyak hal terhadap manusia, kasih sayang memberikan kepekaan bagi
kita semua, untuk berbagi kasih terhadap sesama, kasih sayang yang mampu
merubah banyak individu yang umumnya perubahan terjadi kearah yang lebih baik.
Baik itu terhadap sahabat, orang yang kita cintai, atau siapa pun yang kita
lihat, karena begitu banyak orang di dunia ini yang membutuhkan kasih sayang
dari orang lain, tidak semua orang beruntung memiliki orang tua, memiliki
orang-orang yang di kasihinya, karena begitu banyak anak yang lahir tanpa kasih
sayang orang tua, begitu banyak anak yang kelahirannya bahkan tidak di inginkan
oleh orang tuanya, sehingga patutlah kita memberikan kasih sayang lebih terhadap
anak-anak yatim piatu, dan kita harus bersyukur karena kita jauh lebih
beruntung dari pada mereka. Bahkan keutamaan mengasihi anak yatim sangat di
tekankan oleh rosulullah SAW.
Oleh karena
itu rasa kasih sayang harus di tanamkan kepada siapa pun, tanpa mengenal siapa
dia, dari mana asal usulnya. Dan kita utamakan mereka yang jauh lebih
membutuhkan, semampu kita untuk mengasihi mereka.
D. KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata dasar 'mesra', yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk
asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih
sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra
atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreativitas manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai
bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.
Filsuf
Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jiak seseorang pemuda
jatuh cinta pada seorang gadis secara teknis, ia terlempar ke luar dari cinta
diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.
Pernyataan
ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “romeo dan
Juliet”, bila di Indonesia kisah Roro mendut-Pronocitro.
Yose Ortage
Y Gasset dalam novelnya “ On love” mengatakan dikedalaman sanubarinya seorang
pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan
bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya.
Selanjutnya
Yose mengatakan, bahwaa si pecinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran
energy cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta
yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Kemampuan
mencinta memberi nilai hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam
menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita. Dari uraian di atas
terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta,
maka orang itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat dirinya
sendiri. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemmesraan.
Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.
E. PEMUJAAN
Pengertian
pemujaan adalah salah satu investasi cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan
dalam komunikasi ritual, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan
makna kehidupan yang sebenarnya. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek
seperti memuja pada leluhur, memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang
ada.
Dalam
kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,
kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sholat di masjid, sembahyang di pura, di
candi, di gereja, bahkan tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan
perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Pemujaan-pemujaan
itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya, hal ini
berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya mohon perlindungan, mohon
dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, dan lain-lain.
F. BELAS KASIHAN
Belas kasih
adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk
penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan
landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.
Dalam cinta
sesama dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena
cakapnya , kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan kerena penderitaannya.
Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua , sakiit-sakitan, yatim,
yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.
Jadi kata
kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang di derita
orang lain. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang
berakhlak . Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya
sanggupkah ia menggugsh potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah
hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Dalam esai
on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Itu
berarti dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsure pamrih. Belas kasihan
yang kita tumpahkan benar benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Jika kita
memberikan uang pada pengemis agar mendapatkan pujian, itu berarti tidak ihklas
atau ada tujuan tertentu, hal seperti itu banyak terjadi dalam masyarakat.
G. KISAH CINTA EROTIS
Cinta kasih
erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal,
pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman
yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah
dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini
pada hakekatnya hanya sementara. Keinginan seksual menuju kepada penyatuan
diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan
ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat di
dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam. Dalam cinta
kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas dalam
cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak
milik, contoh sering kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling
mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainya.
Cinta kasih
kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang orang yang sama sama sebanding,
sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang orang yang lemah
tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut,
kedua duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak
terbatas kepada sesorang saja. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat
eksklusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih
yang paling tidak dapat dipercaya.
Bahwa cinta
kasih hanyalah merupakan perbuatan kemauan dan mengikat diri saja sehingga pada
dasarnya tidak usah dipedulikan siapa kedua orang yang terlibat di dalamnya.
Apakah pernikahan itu diatur oleh orang lain ataukah merupakan hasil pilihan
individual,hal itu bukan menjadi soal, yang penting sesudah pernikahan itu
dilangsungkan ialah bahwa perbuatan kemauan seharusnya menjamin kelangsungan
cinta kasih. Pandangan ini rupa rupanya mengabaikan ciri paradox hakekat
manusiawi dan cinta kasih erotis. Kita semuanya satu, namun tiap tiap diantara
kita merupakan makhluk unik yang khas yang tidak ada duplikatnya. Dalam hubungan
kita dengan orang orang lain. Paradox itu juga berlaku, sejauh kita merupakan
satu, kita dapat mencintai dan mengasihi tiap tiap orang lain secara sama dalam
arti cinta kasih erotis menurut adanya unsure unsure sangat khas dan individual
yang terdapat diantara beberapa orang tertentu saja, tetapi tidak pada semua
orang.
Dengan
demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari
pada perbuatan kemauan, kedua duanya benar, atau lebih tepat jika dikatakan
bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena
itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila
orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan yang sama sekali keliru
dengan gagasan bahwa hubungan semacam itu di dalam keadaan bagaimanapun tidak
boleh diputuskan.
DAFTAR PUSTAKA :
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/24/manusia-dan-cinta-kasih/
a. hewan
b. tumbuhan
c. tuhan
d. manusia
2.Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci ?
a. kesengsaraan
b. kesialan
c. kebahagiaan
d. kemiskinan
3.Arti kata kemesraan?
a. perasaan simpati yang akrba
b. perasaan iba
c. perasaan benci
d. perasaan tidak suka
4.Cinta tingkat rendah adalah?
a. cinta kedapa setan
b. cinta kepada hewan
c. cinta kepadala alam
d. cinta pada seseorang
5.Arti cinta adalah?
a. rasa kasihan
b. rasa iba
c. rasa suka dan sayang
d. rasa benci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar